Hari ini ada aksi ketidaksetujuan entahlah dengan motif dan dalil apapun yang mereka lontarkan seputar nama Bandara Lombok ini, Tapi yang pasti bagi Maha Guru kami Maulanassyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mengganggapnya sesuatu yang biasa terjadi dalam dinamika kehidupan. Beliau sering berucap nasihat di hadapan kita dulu saat mengaji.
ان اشد الناس بلاء الانبياء ثم الأمثل فالأمثل
Manusia yang paling besar cobaannya adalah Para Nabi kemudian yang sevisi dan seirama dengan perjuangan para nabi itulah Ulama'.
Beliau sering mengungkapkan nasihat iman syafii.
ما من امرأ الا له محسن و مبغض
Tiadalah setiap orang pasti ada yang suka pro dan senang dan ada juga yang beci kontra tak senang.
Ungkapan Maulanassyaikh tersebut terngiang duapuluhan tahun yang lalu kini kian menampakkan keagungan kemuliaan keilmuan Maulanassyaikh yang inti akhirnya beliau menyusunkan kita lagu kemuliaan pada tahun 1953 saat NW Baru lahir yang berjudul:
نلنا العلا
نلنا العلا نالنا الكرامة * آلنا المشفع يوم القيامة
ان لنا خير الأنام * سدنا على خير المقام
وبالعزاءم بالجد الدائم
Nilnal Ulaa
Nilnalula nilnalkaroomah *
Aalanal musyaffa' yaumal qiyamah.
Inna lanaa khairol anam *
Sudna Alaa khairil Maqom
Wabil azaaim bijiddiddaaim.
Maknanya:
Meraih Kejayaan
gapai Jaya, tergapai Mulia
mendapat Syafaat hari kiamat
Kita punya sebaik manusia
Kita berada di posisi mulia
Dengan semangat dan tekun selamanya
(terjemahan ini bisa dilagukan sesuai lagu asli teks arabnya)
Coba camkan untaian gubahan syair Maulanassyaikh.. Nilnal ulaa... Kita telah meraih kemuliaan. Kemuliaan dari Allah Kemuliaan dari Rasulullah kemuliaan dari Ulama ulama guru guru kita. Kemuliaan pengabdian.
Tak perlu berlebihan jika mereka menolak kemuliaan itu sebab mereka tertutup mata bathinnya untuk bisa menghargai orang yang telah berjasa mendidik ayah ibu bahkan kakek nenek mereka. Mereka saat ini menganggap diri paling memiliki padahal mereka lupa akan jasa orang yang telah dimuliakan oleh Allah swt.
اللهم اهد قومى فانهم لا يعلمون
Duhai Allah berikan ketenangan mata bathin kepada ummatku karena sesungguhnya mereka belum memahami dan mengerti arti jasa diriku ini. Ungkapan Nabi Saat gigi Depan Rasulullah Tanggal Patah kena lemparan batu saat berdakwah di Jamaah Thoiif.
Ayoo Mari kita raih kemuliaan itu dengan cara yang mulia.
Bahagia untuk mu selalu Maha Guruku Maulanassyaikh TGKH.M.ZAM.
(Salam takziem dari muridmu Fahrurrozi Dahlan Asnawi. QH) Edisi BIL-ZAM-Jakarta lilkhidmah akademikiyyah)